Review The Nuer. Karya EE Evans Pritchard


EE Evans Pritchard. The Nuer. New York and Oxford: Oxford university Press 1940.


Karya etnografi klasik merupakan tulisan etnografis yang dihasilkan oleh para antropolog pada era awal perkembangan  antropologi sebagai sebuah disiplin ilmu. Beragam pendekatan berkembang dalam antropologi , mulai dari evolusionisme sampai poststrukturalisme. Buku yang saya review kali ini menggunakan pendekatan Strukturalisme-Fungsionalisme  karya EE Evan Pritchard yang berjudul The Nuer  berdasarkan hasil penelitian di daerah aliran atas sungai Nil selama 2 tahun. Buku ini adalah salah satu karya etnografi yang terbaik.  Evans-Pritchard menyajikan data tentang kehidupan masyarakat Nuer yang hidup di daerah Sudan Selatan dan Barat Ethiopia, deskripsi yang disampaikan oleh EE Evan Pritchard menggunakan penjelasan mendetail dan menampilkan foto hitam putih serta ilustrasi yang  membantu pembaca dalam memahami hasil penelitiannya. Kehidupan kaum peternak yang meskipun tidak mempunyai hukum resmi dan pemimpin legal, namun bisa bertahan dan sudah mempunyai pembagian kerja yang berdasarkan jenis kelamin. Faktor ekologi yang keras turut masalah pola makan dan konsumsi, memperkuat kekuatan individual dalam ketahanan dan adaptasi terhadap alam , alam juga membentuk solidaritas yang kuat di antara kelompok-kelompok masyarakat. Antar kelompok kemudian membuat aliansi yang digunakan ketika terjadi konfik antar kelompok masyarakat (suku).  Nilai komunal dan segmentasi yang didasari sistem kekerabatan adalah masalah utama yang diangkat dari buku ini dan oleh EE Evan Pritchard dijelaskan dengan pendekatan Strukturalisme-Fungsionalisme. Buku ini mempunyai beberapa keunggulan setelah saya baca diantaranya: pertama, deskripsi yang mendalam karena berbekal informasi yang didapat dengan pengamatan dalam tendanya sampai ikut terlibat dalam kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat Nuer, kedua, pada bagian awal dijelaskan awal kedatangan EE Evan Pritchard sampai berbagai kendala yang ditemui di lapangan dan cara yang dilakukan untuk bisa membangun raport atau kedekatan dengan informan, salah satunya adalah dengan memberikan tembakau. Hal ini bisa menjadi salah satu inspirasi untuk yang sedang maupun yang akan melakukan penelitian; ketiga, pada bagian awal, Evan Pritchard tidak langsung membuat klaim, tapi membuat pembaca penasaran sehingga berusaha untuk mengikuti alur  tulisan dan keempat; Buku ini tidak hanya bisa dijadikan referensi untuk pendalaman kajian etnografi dengan pendekatan struktural-fungsional, namun dapat menjadi acuan bagi yang ingin mendalami kajian antropologi kognitif melalui analisa takson (taksonomi) yang berhubungan dengan etnosains pada masalah peternakan khususnya sapi (lihat halaman 42-43). (Roikan)

Comments

  1. Salam sejahtera. tulisan anda sangat-sangat bermanfaat. terimakasih atas tulisan ini :)
    salam dari kerabat antropologi Universitas Malikussaleh, Aceh

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tiwultoon untuk Desa (Klinik Desa Archieve 2016-2018)

Refleksi Akhir Kelas etnografi Jawa Madura 2013