|
Peminum tidak sama dengan Pemabuk |
Tahun kedua mengampu mata kuliah Antropologi Pancamakara ada beberapa catatan dalam rangka refleksi akhir,
pertama: karena kuliah dilaksanakan pada senin pagi, sudah bukan pemandangan asing kalau saya datang menuju kelas dalam kondisi kurang fit (biasanya karena habis turun bus -
buslag), tapi sikap toleransi dan pengertian dari peserta didik menjadi
spirit booster; kedua, saya menyatakan salut kepada beberapa mahasiswa yang dengan penuh totalitas turun lapangan menghimpun data untuk riset individu dengan tema yang beragam dari masalah gender, transgender, narkoba, kekerasan sampai prostitusi;
ketiga, ada cita-cita yang belum kesampaian dan terlanjur tidak terlaksana yaitu mengajak anak-anak Antrop Pancamakara 'studi tour' menuju lokalisasi DOLLY Surabaya dan saat ini lokalisasi kesohor ini sudah dinyatakan ditutup.
Setelah mengalami proses seleksi dan pembacaan yang keta, saya menyatakan bahwa paper milik Shofiyah Mayu 'Palapa' menjadi hasil riset terbaik dalam aspek analisa dan partisipasi lapangannya. Keberanian menelisik dunia yang berbeda dengan kesehariannya, masyarakat baru dan totalitas di lapangan menjadi pertimbangan utama.
|
The Best Paper: Shofiyah Mayu "Palapa" Arnofia - Miras di Krajan Lawang |
Terima kasih yang tak terhingga buat partisipasi dalam kelas Antrop Pancamakara 2014 (generasi kedua), tetap semangat dalam belajar dan kalau ada teman-teman yang tertarik untuk tetap fokus dan konsisten pada tema yang telah diambil bisa menjadi pilihan kelak kalau menyusun skripsi. Sekian
|
Villa Mesum by Fitri Krismala Dewi |
|
PS dan PSK by Ofti |
|
Poker Online by Audi TP (point dapat 81) |
|
Curanmor by Sinatrya Tyas P |
|
Free Seks Mahasiswa by Diah Ayu Safitri |
|
Kekerasan pada Anak Jalanan by Annise 'Mbok Dhe ' Sri M |
|
Stigma Kampung Tuak by Isom B |
|
Caffe Mesum by Nabila Bidayah N |
|
Kenakalan Remaja SMP by Maharani Syandra P |
|
Waria by Destiara Putri |
|
Alkohol dan Vitalitas Pria Dewasa by Gabriella SabatTINI |
|
Waria Salon by Lina Agnesia |
|
Obat Terlarang by Finna Nurdi CA |
Comments
Post a Comment